Saturday, October 15, 2016

Wisata Terbaik Desa Bentek Lombok Utara

"Salam Hangat Mentari Pagi"

Bagaimana kabarnya sodarah2.? 
Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah / Tuhan YME. Aamiin
Saya mohon maaf bila rentang waktu postingan ini dengan yang sebelumnya terpaut agak lumayan jauh (lebih dari 1 minggu), saya tahu sodarah2  tidak sabar menunggu postingan selanjutnya (mengaku sajalah). he, PD kan saya, saya mah memang begitu orangnya :p !

Terkait dengan lama posting, kenapa lama?karena memang  tidak bisa sebentar (apa coba) :p .
Yang jelas postingan ini baru sempat tayang karena terdiri dari beberapa potensi wisata.

Terus sodarah2 juga mungkin berfikir dan kepingin tahu (saya harap demikianlah adanya), kenapa postingan wisata saya yang pertama adalah tentang desa Bentek bukan yang lain,
karena saya sudah terlanjur jatuh hati pada desa ini, hohoho :D . 
Intinya adalah, desa ini punya segudang potensi yang masih sangat alami karena jarang dikunjungi, bila dikelola dengan baik, benar dan bertanggungjawab tentunya akan memberikan kemashlatan bagi umat!
Berikut ulasannya.. (baca sampai habis ya :D).


Nama Desa Bentek berasal dari nama tanaman yang tumbuh menjalar dan  mengitari pagar sekeliling Dasan atau Gubuk, oleh masyarakat setempat pada masa itu tanaman tersebut dimanfaatkan sebagai shampo, sabun mandi dan sabun cuci. 
 Desa Bentek yang memiliki luas wilayah 3727,586 Ha dan penduduk sejumlah 9.333 jiwa ini terletak 5 Km dari Ibukota Kabupaten Lombok Utara, dan sekitar 40 km dari Ibukota Provinsi NTB (Mataram).
Berdasarkan agama yang dianut, masyarakat desa Bentek terdiri dari 3 agama yaitu: Islam 53,3%, Hindu 11,92%, Budha 34,68% (data desa saya peroleh dari website desa Bentek).

------------------------------

Baiklah, cukup basa-basi pembukanya.
Sekarang kita beralih ke menu utama,  yaitu beberapa potensi wisata yang ada di Desa Bentek Kec. Gangga Kabupaten Lombok Utara, yang antara lain:

eitsss, tunggu dulu !
For your information guys, jika sodarah2 ingin ke sana, sebelum menikmati indahnya desa ini ada baiknya mengunjungi sekretariat KPA Rimba Raya Bentek (sekret), kenapa begitu, apa harus?



Sebenernya tidak harus juga sih, tapi beberapa tempat yang akan dituju tidak memiliki papan petunjuk sama sekali, jadi agar  sodarah2 tidak nyasar, saya sarankan untuk beranjangsana dulu ke sekret mereka, ngupi-ngupi sambil bicara konservasi, reklamasi, abrasi, revolusi, dan semua yang berakhiran si, sebelum menikmati alam raya ciptaan Tuhan YME. Mereka baik2 kok, tidak menggigit, dan akan dengan ikhlas mengantarkan selama mereka tidak sedang sibuk (saya sarankan untuk membuat janji terlebih dulu). Di sekret ini sodarah2 akan bertemu bro Muhlis (Ketua) & Jagat (Sekretaris) yang baik hati, jujur dan tidak sombong namun sayangnya jarang mandi, hehe (piss).
Satu hal lagi kenapa saya sarankan untuk mampir ke sekret ini karena patokan waktu yang dibuat dalam postingan ini adalah patokan waktu berangkat dari sekret alias WITABSB (Waktu Indonesia Tengah Bagian Sekret Bentek) :D



= OK Guys, Selamat Menikmati =



*Local wisdom from Vihara Giri Metta Bhavana & Buani Forest









Sebelum mengunjungi wisata alam, ada baiknya sodarah2 mengunjungi tempat yang satu ini biar bisa menambah wawasan sedikit.  

Vihara ini terletak di dusun Buani desa Bentek, jarak yang ditempuh dengan menggunakan motor dari sekret ke lokasi sekitar 5 menit.

Ada beberapa hal menarik di tempat ini, yaitu: 
Kentalnya perpaduan budaya Islam dan Budha, hal ini ditandai dengan adanya bedug dan lonceng disisi kiri dan kanan bangunan vihara, tepat di sebelah vihara (masih dalam area yang sama) terdapat hutan kecil. Ada cerita menarik tentang hutan ini, kebetulan ketika mengunjungi tempat ini saya melihat salah satu pohon sudah dalam posisi tumbang dan dibiarkan begitu saja/belum diberdayakan atau dipindahkan, saya pun bertanya kepada sodara Muhlis kenapa pohon tumbang tersebut belum disingkirkan/pindahkan, dan Muhlis menjawab: "woooo keppoooooo, wkwkwkwk" (maaf bercanda sedikit). :)


Sebenernya begini jawabannya, ternyata untuk memindahkan pohon tumbang tersebut diperlukan suatu musyawarah oleh seluruh umat Budha yang ada (tidak hanya umat Budha yg ada di desa Bentek) melalui perwakilan masing-masing, setelah disepakati peruntukkan pohon tumbang tersebut, barulah pohon tersebut dipindahkan. jujur saat itu saya langsung termenung, terkesima dan terpesona dengan mulut menganga. :O
Takjub saya, betapa mereka menjalankan kearifan lokal dengan sangat, bagaimana mereka menjaga keharmonisan dengan alam.
Sungguh saya merasa terharu, dan miris pada saat yang sama ketika membayangkan di suatu tempat entah dimana, ada orang-orang atau pihak tertentu yang melakukan penggundulan hutan tanpa peduli apapun, mereka lupa bahwa hutan harus dijaga dan tetap terpelihara.!
"terkadang di situ saya merasa sedih,hikssss (tisu, mana tisu?)".  :(

----------------------------------------------

"bagaimana sodarah2 masih mau digoyang?"
maaf bila sodarah2 dewan pembaca agak bored dengan gaya penulisan di atas, seperti kata orangtua (bukan merk jamu), untuk hal-hal yang serius kita tidak boleh main-main, namanya aja serieus, he.
Baiklah, untuk mempersingkat waktu, tanpa berpanjang kali lebar sama dengan luas, sekarang kita masuk edisi fun."

*Legend of Temponan Saong Waterfall
kerenkan gambarnya?
udah begitu saja, bagian ini tanpa ulasan, haha.  :D

Lanjuttt!
menurut cerita rakyat, konon air terjun ini adalah tempat pertempuran antara dua ekor tuna (tune) atau biasa kita kenal dengan nama moa (belut berkuping) berukuran raksasa, oleh karena itulah masyarakat setempat menamakan tempat ini temponan saong, temponan berarti telaga dan saong  artinya bertempur/bertarung.

Untuk menuju air terjun dengan tinggi sekitar 9 meter ini ada dua pilihan jalur, yang pertama dengan meniti pipa air milik PLTA di atas bendungan sepanjang 300 meter, dan yang kedua melalui kebun milik masyarakat, dimana kedua jalur ini akan bertemu di jembatan cantik yang merupakan spot lompat (data diambil dari buku waterfall journey "created by: Begawan air terjun Ari Garmono"), tapi mohon maaf saya tidak sepakat dengan istilah jembatan cantik, karena saat saya ke lokasi kondisi air di bawahnya sedang keruh, jadi saya tidak jadi melompat. :p
Saya yakin sodarah2 bertanya-tanya, berapa lamakah waktu tempuh dari sekret menuju air terjun? baiklah saya akan coba menjawab-jawab.
kadang2 waterfall
Pada dasarnya waktu tempuh tergantung dari kita, jika kurang kerjaan memilih berjalan dari sekret menuju air terjun maka akan menghabiskan waktu kurang  lebih 3 jam untuk sampai (prediksi asal tebak :p), namun bila kita memilih ngesot bisa makan waktu 4 hari, itupun kalau tidak dibawa ke poskesdes akibat bagian belakang tubuh sodarah2 lecet dan beset :p (maap saya tidak berani menyebut pantat), haha, tidak lucu kan? :D
Oke serius!
Bila menggunakan motor maka waktu yang ditempuh sekitar 20 menit, dalam perjalanan jika sodarah2 beruntung maka dapat melihat air terjun kadang-kadang (karena hanya ada ketika musim penghujan :D).
terus apakah setelah perjalanan 20 menit pakai motor  kita langsung sampai di air terjun? tentu saja belumlah, kita baru sampai tempat parkir motor, setelah itu baru kita berlelah-lelah jalan kaki  selama sekitar 30 menit, mendaki gunung lewati lembah sungai mengalir indah ke samudra bersama teman bertualang #ninjahatori :D
intinya harus berlelah-lelah dulu, inget "di balik kesulitan ada kemudahan (keindahan)".
Yang jelas selama 30 menit tersebut kita akan melewati perkebunan warga, setelah itu baru kita memasuki hutan dan menyusuri sungai dengan jarak sekitar 1,5 km.


Temponan Saong merupakan air terjun yang masih alami, ini bisa dilihat dari tidak adanya sampah, besyukur saya akan hal tersebut.!

menikmati kicau burung dan deru air terjun
meresapi keheningan
bersatu dengan alam
sungguh,
nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan

-----------------------------------------------------

* Journey to Temponan Lokok Lesong



Selama bersilaturrahim dengan beberapa airterjun yang ada di Lombok, tempat ini menjadi salah satu spot favorit saya. Selain bentuk air terjun yang keren dan lumayan tinggi (sekitar 40 meter), trek yang saya tempuhpun cukup mengasyikkan.
Melewati kebun, hutan dan menyusuri sungai (tidak mendaki gunung lewati lembah). :D
Bersyukur perjalanan kali ini  saya lakukan tidak hanya berdua dengan bro Muhlis, ada 3 tambahan makhluk Tuhan yang untung saja bukan gaib, sebut saja mereka Yadi, Defa n Linda (memang nama sebenarnya).

Muhlis, Defa, Yadi dan Linda
Untuk mencapai air terjun ini dibutuhkan waktu sekitar 20 menit (memakai motor), setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 30 menit (kecuali kalau kita selfie atau wefie tiada berhenti :D).


Hal yang menarik dari perjalanan ini adalah ketika kita menyusuri sungai, karena kita akan menjumpai beberapa air terjun dengan tinggi antara 3 sampai 6 meter sebanyak 3 biji (entah bijinya siapa :p).
usaha Yadi dalam rock climbing
Diperlukan usaha yang lumayan melelahkan menuju air terjun utama, karena jalur yang dilalui menerabas semak belukar, melipir di sisi air terjun kecil, atau terkadang dengan sedikit rockclimbing. Semua usaha tersebut menjadi  tidak ada artinya ketika mencapai air terjun tujuan. Hanya bahagia dan puas yang terasa ketika dapat menikmati suasana tenang, hening dan indah yang kita dapatkan.
Namun sayangnya hujan mulai turun, sehingga kami putuskan untuk tidak  berlama-lama menikmati serpihan surga ini.


Sama seperti Temponan Saong, Temponan Lokok Lesong merupakan air terjun yang masih alami, ini bisa dilihat dari tidak adanya sampah, besyukur saya akan hal tersebut.!

 nyanyian kumbang
 melodi gesekan daun
 gemericik air
 harmoni suara alam.., 
sungguh,
 nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan

---------------------------------

"terima kasih untuk sodarah2 yang masih setia membaca, yang langsung close karena bosen pun tetap saya ucapkan terima kasih walaupun dengan sedikit rasa dongkol. hihi
tapi saya berharap semoga tidak membosankan."

*Menikmati air di sungai Bentek

Setelah sodarah2 menikmati indahnya air terjun dan menambah wawasan melalui Vihara Buani, ada baiknya sodarah2 melepas lelah di sungai Bentek, sungai ini merupakan gabungan dari dua aliran air terjun pada ulasan di atas. 
Untuk mencapai sungai ini sodarah2 tidak perlu repot berkendara, cukup dengan berjalan kaki, karena memang lokasi sungai terletak tidak jauh dari sekretariat KPA.
Di sungai ini sodarah2 dapat melakukan aktivitas berenang, mengapung dengan ban, atau 
memacu adrenalin dengan melakukan aksi terjun bebas dari ketinggian sekitar 4-5 meter.
Dengan air jernih dan kesegaran (cenderung dingin) yang luar biasa, maka segala lelah akan terhapus. 
Semoga :D
ga ada sampah plastik guys
Segarnya air
Bentang hijau perbukitan
Birunya langit
Sungguh, 
nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan

------------------------------------

Huufffhhh. 
Finally it's done.
Thanks, semoga berkenan...

"Salam Hangat Secangkir Kopi"

nb: - 4 (empat) destinasi di atas dapat sodarah2 laksanakan dalam waktu 2 hari 1 malam
      - BAWA PULANG SAMPAH KALIAN YA :D









12 comments

  1. Desa bentek...jd pengen dtg kesana..,,,good job brow msh ditunggu destinasi keren lainnya..👍👍

    ReplyDelete
  2. kebanyakan bercanda hehe..tapi ya itu mungkin gaya blog nya. Tapi saya dapat informasi tentang desa bentek dan membuat pembaca ingin berkunjung ,itu dua hal dari fungsi blog... good job Mbay

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trims Teh.. gaya pnulisan brubah lg tuh sy... kata master ga blh pke kbanyakan tanda bacaa 😂

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
  3. Uiiihhh keyeeennnn.... Desa Benteeekkk

    Good Job Sodarah...

    ReplyDelete


EmoticonEmoticon