Sunday, December 15, 2019

BUKIT TUNAK DAN KENANGAN YANG BERANAK PINAK


PEMBUKA
Endemik kupu-kupu di wilayah yang nota bene panas dan kering? How could it be possible? 
Sependek pengetahuan saya, ekosistem serangga satu ini banyak ditemukan pada tempat yang dingin dan lembab. Namun ternyata hal ini tidak selamanya berlaku, atau bisa jadi ini adalah sebuah pengecualian.
Ya, ada sebuah tempat yang panas (sekitar pantai) di Pulau Lombok yang merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya bermacam species kupu-kupu, Taman Wisata Alam Bukit Tunak namanya.
Berdasarkan hasil penelitian Muhammad Agisni Syukur dalam jurnal kupu-kupu, pada 4 jalur pengamatan di Taman Wisata Alam Gunung Tunak diketahui terdapat 66 spesies kupu-kupu yang terdiri dari 5 famili dan 441 individu. Bagaimana, amazing gak tuh? Berbekal keunikan inilah Balai Konservasi Sumber Daya Alam membuat sebuah tempat pembelajaran terkait di TWA Bukit Tunak.
Dok by: Tagar.id

Terus tulisan ini mau ngebahas kupu-kupu  gitu?
Ya enggaklah.
Saat ini, serangga bersayap indah hanya akan menjadi sebuah pemanis di awal/pembuka tulisan dan tambahan pengetahuan untuk kalian agar semakin penasaran untuk melakukan kunjungan. Karena bahasan kali ini adalah tentang betapa indahnya tempat yang berada di wilayah selatan Lombok Tengah ini.
Penasaran gak lokasinya seperti apa? Pantengin terus ya!

KUNJUNGAN PERTAMA
“Gak usah ke sana, daerah itu masih rawan”
Kalimat ini diucapkan oleh seorang teman pada kisaran tahun 2016, hal tersebut dilakukan untuk menahan keingintahuan dan rasa penasaran saya yang sangat ingin mengunjungi lokasi (TWA Bukit Tunak) setelah melihat beberapa postingan foto lokasi  di sosial media.
Tanpa mengindahkan himbauan, saya bertekad untuk tetap berkunjung ke lokasi, dengan fikiran positive bahwa andai memang rawan kenapa juga bisa ada yang posting. Tekad sudah matang, rencana tersusun, tinggal menunggu teman jalan, karena biar bagaimanapun saya harus tetap waspada.
Beberapa teman coba saya ajak untuk meminimalisir resiko, namun semua menolak. Menyerahkah saya? Tentu saja tidak, penantian tetap berjalan dengan harapan akan ada yang meng-iyakan ajakan, dan akhirnya sabar itu terbayar. Seorang teman menyanggupi untuk menemani 😇.

Hari yang ditunggu tiba, saya menjemputnya di bandara, dan rencananya langsung jos ke TWA Bukit Tunak, and then objek wisata lainnya. Setiba di bandara, ybs saya hubungi, telp tersambung dan GEDUBRAK. 
Ybs gak jadi pakai pesawat n prefer untuk melakukan konvoi menuju Lombok menggunakan sepeda motor bersama teman-temannya. Dengan kata lain rencana perjalanan yang telah saya susun matang terancam gatot. WTF!!!
Sudah kepalang basah, saya tidak mau menyerah, berbekal BISMILLAAH, memantapkan tekad untuk mengunjungi lokasi tersebut sendirian.
Cemas dan khawatir coba saya singkirkan, dan alhamdulillah hal-hal buruk tidak terbukti, karena berhasil memasuki lokasi dengan aman, dan gratis pulaq  (mungkin penjaga tiket masuknya sedang lelah,  he). 
Pantai Bile Sayak TWA Bukit Tunak

Setiba di pantai utama, mata terbelalak menyaksikan kehendak  Allaah SWT yang menjadikan lokasi ini begitu indah dengan pasir putih menjurus ke kuning terbentang, batuan karst yang menjulang, dan tebaran pulau karang.
Cekrak cekrek sesuka hati sudah, terus kemana lagi (batin saya saat itu) ? Dari jauh terlihat tower di ujung bukit sana, mengingat beberapa postingan menarik yang beredar perihal tower tersebut. Saya beranikan diri untuk menyambangi. Angin yang tiba-tiba berhembus kencang di lokasi membuat niat berpose di tower tsb saya urungkan. 
TWA Bukit Tunak

Cekrak cekrek pun kembali terjadi yang diakhiri dengan celingukan kanan kiri.
“Bisa kita ke sana Pak? “
Tanya saya kepada penduduk lokal yang sedang memancing  sambil menunjuk ke arah timur dimana terlihat beberapa teluk kecil yang menarik hati.
“Oh bisa, di pertigaan bukit tadi belok kanan”, jawab pemancing tersebut.
TWA Bukit Tunak

Berbekal jawaban itu saya kembali menelusuri jalan setapak berkarang, setelah melintasi 1 (satu) bukit, saya pun tiba. Puja puji bagi Allaah Sang Maha Pencipta kembali terucap melihat keindahan lokasi (klik disini untuk melihat video IGnya) . Ingin rasanya berlama-lama, bila perlu mendirikan tenda. Namun sayang sekali waktu tidak memungkinkan, waktu ashar hampir pergi, gelap menghampiri, jadi dengan berberat hati saya terpaksa undur diri dengan niatan suatu saat harus kembali ke sini.

KUNJUNGAN KE-2
“BKSDA berulang tahun dan akan mengadakan kegiatan sosial di TWA Bukit Tunak, siapa yang ikut”
Ajakan melalui sebuah Grup Whatsapp ini langsung saya sambut dengan suka cita dengan mendaftarkan diri dan teman-teman yang berminat untuk ke sana.
Pada kunjungan kedua ini, keinginan bermalam di lokasi akhirnya tercapai. Walaupun hanya di pantai utama, namun itu mampu memuaskan dahaga hati. 
Pagi tiba, jika pada kunjungan pertama saya mengeksplorasi bukit di bagian kiri dari pantai utama, kali ini kami melakukannya pada bukit sebelah kanan. Kontur bukit masih sama, dengan jalan berupa karang dan varietas tumbuhan yang tak jauh berbeda, kami tiba di puncak bukit dan berhasil menikmati sunrise tepat pada waktunya.
Sunrise TWA Bukit Tunak

Kegiatan selanjutnya di hari tersebut adalah mengunjungi pantai yang berbeda. Terletak di sebelah kanan dari lokasi penangkaran rusa dan laboratorium kupu-kupu, pantai ini tidak kalah indahnya dengan pantai utama.
Peserta HUT BKSDA TWA Bukit Tunak

Peserta HUT BKSDA TWA Bukit Tunak

Pasir putih yang lembut dan di beberapa titik berbentuk merica, sinar matahari yang menyebabkan gradasi pada warna air laut. Ah, sungguh moment yang sulit untuk terlupa.

KUNJUNGAN KE-3
“Ini hadiah pernikahan kamu”
Seorang teman menyerahkan sebuah voucher menginap di sebuah cottage yang terletak di Pantai Bumbang sebagai hadiah bagi saya yang baru saja melangsungkan pernikahan. Lokasi penginapan yang tidak jauh dari TWA Bukit Tunak membuat saya kembali menjelajahi lokasi indah ini. Kali ini tentu saja terasa berbeda karena ada dia di samping saya, wanita yang akan membersamai hidup saya selama di dunia dan insyaa Allaah di Jannahnya kelak.
Aamiin yaa Robb.
Istri tercinta di TWA Bukit Tunak

Walaupun hanya mengunjungi pantai utama (pantai Bile Sayak), namun hati puas tiada tara, berhasil mengajak istri mengunjungi tempat indah ciptaan Allaah SWT.
Alhamdulillah wa Syukurillah.

KUNJUNGAN KE-4 ? 
Sari Goang namanya, berdasar beberapa foto yang beredar tempat ini sangat rekomended untuk dikunjungi.
Dok by: kampung media.com

Saya ada rencana untuk mengunjunginya, berminat? Mari kita tetapkan rencana untuk menuju ke sana.

HOW TO GO THERE (TWA Bukit Tunak) 
Jangan manjalah, masa yang begini harus saya jelaskan juga, tinggal googling aja toh.

PENUTUP
Suatu saat saya akan ke sini lagi.
Insyaa Allaah


NB: Silahkan klik link ini untuk mendapat info2 yang lain

20 comments

  1. MasyaAllah indaah bnget 😍
    Pengeenn kesanaa....

    ReplyDelete
  2. Pengalaman yang mengesankan.
    Pesona TWA Tunak memang nggak ada ada habisnya.
    Sayangnya di tahun ini BKSDA nggak ada event sekeren tahun lalu.

    ReplyDelete
  3. Masya Allah indahnya, semoga bisa berkunjung ke sana. Aamiin

    ReplyDelete
  4. Masya Allah...kendaraan bisa langsung sampe ke tujuan kah ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gtw klo skarang kak . Trakhir sih jalannya masih pakai batu kapur

      Delete
  5. Keren..tp udh lengkap blm prasarana, akomodasi pendukungnye

    ReplyDelete
    Replies
    1. Klo d skitar pantai memang blm kak, klo dkt lab. kupu2nya udh lengkap

      Delete
  6. Wahhh saya baru dengar nama pantai ini. Jadi penasaran pengen coba juga deh

    ReplyDelete
  7. Dari ulasannya aja bagus, ngga salah kalau spot ini emang recommended banget sih

    ReplyDelete
  8. pengalaman anda tulis harus aku rasakan karena tempatnya keren liat dari foto fotonya...ngiler abiss

    ReplyDelete
  9. Waaahh indah bangett pemandangannya, kerenn jadi pengen dehh liat sunset disana hehehe

    ReplyDelete


EmoticonEmoticon