PROLOG
Istri: “Adek mau samaan
sama kakak”.
Saya: “ Sabar ya dek, kumpulin uang dulu baru nanti saya jemput”.
Ini sepenggal percakapan yang terjadi antara saya dan
istri di awal tahun 2019. Saat itu kami terpisah dengan jarak, gempa yang mengguncang Lombok pada medio 2018 mengharuskan saya mengungsikan mereka ke rumah mertua di Jakarta. Rencana untuk menjemputnya terpaksa saya
urungkan akibat lonjakan harga tiket pesawat yang diluar batas kewajaran.
Ya, informasi tentang kenaikan harga tiket yang saya duga
hoax ternyata benar adanya. Melalui aplikasi penyedia jasa transportasi, saya
mengklarifikasi kebenaran tersebut dengan cara mengecek harga tiket, dan hasil pengecekan akhirnya membuat kepala saya pusing
melebihi tujuh keliling.
Upaya untuk melepas rindu yang membuncah
seakan mau pecah pun urung saya lalukan karena kurangnya biaya. Dengan
sangat terpaksa saya harus kembali menahan rindu yang menusuk kalbu.
Awal bulan Mei akhirnya biaya terkumpul, itupun hanya
cukup untuk memulangkan istri dan anak tanpa saya harus menjemputnya di Jakarta.
Tak apalah fikir saya kala itu, yang terpenting adalah kami bisa kembali
bersatu.
Akhir Agustus 2019
Saya: “Fadhlil sakit (diare) bude, tolong kasih tahu mbahnya,
mohon do'a biar sembuh”
Kakak Ipar: “Iya nanti disampaikan, udah dibawa ke RS
belum?”
Saya: “Untuk sementara ini belum, masih diupayakan pakai
obat tradisional”
Hari berlalu, sakit yang diderita anak tak kunjung
sembuh, payah semakin terlihat dari binar mata yang meredup. Mengantisipasi kemungkinan
terburuk, dengan sangat terpaksa kami membawanya ke sebuah Rumah Sakit Ibu dan Anak. Hasil diagnosa menyatakan bahwa anak kami harus opname. Mendengar kabar ini, Mbah Kung
(kakek) memutuskan untuk berkunjung, menemani kami yang resah hati.
Dua hari lamanya buah hati tercinta merasakan
penderitaan, jarum infus tertancap di kaki, lalu berpindah ke lengan. Memasuki
hari ke-3 dokter mengizinkan untuk pulang.
Kembali ke rumah bukan berarti penyakit telah hilang, diare masih ada walau tak lagi sesering biasa. Akibatnya berat badan sang anak menurun drastis, agar kesehatan dan berat badan anak lekas pulih kembali, diputuskan untuk membawanya ke Ibu kota.
Kembali ke rumah bukan berarti penyakit telah hilang, diare masih ada walau tak lagi sesering biasa. Akibatnya berat badan sang anak menurun drastis, agar kesehatan dan berat badan anak lekas pulih kembali, diputuskan untuk membawanya ke Ibu kota.
Murah Tapi Bukan Murahan
“Pakai AirAsia aja, biasanya lebih murah”
Usul ini dikemukakan seorang teman yang terbiasa
melakukan perjalanan menggunakan tranportasi udara. Dibukanya rute baru
Lombok-Jakarta pada Juni 2019 membuat penerbangan kembali murah menjadi sesuatu
yang niscaya adanya, dan melalui teman inilah akhirnya pemesanan dan pembelian
tiket dilakukan.
Sempat timbul kekhawatiran dalam diri, menyangsikan
kenapa bisa semurah ini. Saat maskapai lain menaikkan harga, AirAsia tetap
dikisaran harga yang lama bahkan terkadang bisa lebih murah. Hati bertanya dan menduga-duga, seperti apakah
pelayanan yang diberikan oleh maskapai ternama di dunia yang selama 11 tahun berturut-turut memenangkan penghargaan sebagai World's Best Low-Cost Airline dari Skytrax ini.
Setiba istri di
Jakarta, saya langsung mencecarnya
dengan beragam pertanyaan. Testimoni yang diberikan oleh istri terkait
pelayanan AirAsia yang paripurna belum bisa membuat saya percaya sebelum
mencobanya sendiri.
Kamis, 3 Oktober 2019. Setelah sebelumnya mengajukan
cuti kerja, saya berangkat menuju Jakarta untuk menemui orang tua, anak, dan
istri tercinta. Selain itu tentu saja untuk membuktikan apa yang telah
dinyatakan oleh istri terkait pelayanan maskapai AirAsia yang mumpuni.
Ternyata apa yang dikatakan oleh istri sepenuhnya benar, kenyamanan saya rasakan selama dalam penerbangan. Ah, rasanya sungguh Bahagia Bersama AirAsia. Maskapai ini pun membuktikan bahwa murah itu belum tentu murahan.
Selasa 08 Oktober merupakan hari yang menyedihkan, pasalnya saya harus kembali ke tempat kerja, sedangkan anak dan istri karena satu dan lain hal harus tetap berada di Ibukota. Sekali lagi, jarak pun memisahkan kami.
Ternyata apa yang dikatakan oleh istri sepenuhnya benar, kenyamanan saya rasakan selama dalam penerbangan. Ah, rasanya sungguh Bahagia Bersama AirAsia. Maskapai ini pun membuktikan bahwa murah itu belum tentu murahan.
Selasa 08 Oktober merupakan hari yang menyedihkan, pasalnya saya harus kembali ke tempat kerja, sedangkan anak dan istri karena satu dan lain hal harus tetap berada di Ibukota. Sekali lagi, jarak pun memisahkan kami.
Pertemuan Kembali
Ade (Teman SMP): ”Bro, ente datengkan reuni perak SMP
kita?”
Saya: “Kayaknya gak bisa bro, lagi banyak pengeluaran”
Ade: “Udahlah
dateng aja, tiket berangkat ane yang nanggung”
Saya: “Serius ini Bro? Kalau beneran pesennya AirAsia aja bro, lebih murah dari maskapai
lain”
Ade: “Ok bro, aman pokoknya”
Petikan di atas merupakan bagian dari rangkaian
obrolan antara saya dan teman rasa saudara, satu meja di kelas 2 (dua) Sekolah
Menengah Pertama. Alhamdulillah
keberuntungan menghampiri saya. Berbekal tiket berangkat yang diberikan teman
SMP ini akhirnya saya dapat berjumpa dengan anak dan istri. Tentu saja yang utama adalah bisa menengok orang tua, serta berjumpa rekan sebaya yang terpisah 25 tahun lamanya.
Kenyamanan Terbang Bersama AirAsia
Saya salah strategi, berfikir bahwa harga tiket
AirAsia akan tetap stabil, saya lalai untuk membeli tiket terlebih dahulu. Dua
hari menjelang kepulangan saya mencoba mengecek, dan ternyata harga sudah
melambung tinggi.
Karena budget yang terbatas, sempat terfikir untuk
memesan tiket di maskapai berbeda yang saat itu harganya lebih murah. Namun hal
itu urung saya lakukan setelah berdiskusi panjang dengan istri tercinta.
Kesimpulan kami, biarlah mahal yang penting kenyamanan di dapat. Point penting dari diskusi tersebut adalah bahwa pelayanan AirAsia yang paripurna telah berhasil mencuri hati kami.
Mudahnya proses check in baik online maupun offline, senyum ramah pramugari/pramugara selama penerbangan , dan pelayanan ketika tiba di lokasi tujuan (ini tercermin ketika saya ketinggalan oleh-oleh di Kabin dan kru AirAsia yang berada di bandara bersedia untuk mengambilkan). Ah, pokoknya semua terasa istimewa.
Mudahnya proses check in baik online maupun offline, senyum ramah pramugari/pramugara selama penerbangan , dan pelayanan ketika tiba di lokasi tujuan (ini tercermin ketika saya ketinggalan oleh-oleh di Kabin dan kru AirAsia yang berada di bandara bersedia untuk mengambilkan). Ah, pokoknya semua terasa istimewa.
Proses Pemesanan Tiket
Akhirnya setelah sekian lama dibantu oleh teman dalam
hal pemesanan, saya mencoba memesan langsung melalui aplikasi AirAsia,
ternyata prosesnya tak serumit yang saya sangka. Mengingat jadwal keberangkatan
yang saya ambil adalah pagi hari, maka untuk menghindari hal tak terduga
(kemacetan Ibukota), saya memilih untuk berangkat menuju bandara sepagi mungkin
hal yang menyebabkan saya tidak sempat untuk sarapan.
Terkait dengan itulah, ketika melakukan pemesanan tiket, saya menambahkan produk santan dan memilih menu nasi padang dengan harga sekitar Rp. 37.000,- sebagai asupan pagi.
Terkait dengan itulah, ketika melakukan pemesanan tiket, saya menambahkan produk santan dan memilih menu nasi padang dengan harga sekitar Rp. 37.000,- sebagai asupan pagi.
Tidak tahu bagaimana rasa menu lainnya yang sangat bervariasi, pesanan saya pribadi mampu memuaskan hati.
Semua unsur dalam makanan masih terasa segar, membuat saya berasa seperti berada di rumah makan
padang itu sendiri, gak percaya? Silahkan mencobanya.
EPILOG
Pernah dengar lagu Fierza Besari dengan judul
Celengan Rindu. Pada salah satu liriknya yang bersangkutan menyampaikan “aku
kesal dengan jarak yang telah memisahkan kita”. Saya berfikir, mungkin saja beliau
menciptakan lagu ini dalam keadaan harga tiket masih mahal, dunia penerbangan
belum punya AirAsia sebagai solusi. Karena ini pun terjadi kepada saya waktu
itu, kesal tiada menentu ketika harga tiket melambung jauh.
Entah bagaimana dengan Fierza, yang jelas bagi saya
hadirnya AirAsia mampu menjadi solusi bagi mereka yang terpisahkan dengan
jarak.
Terima kasih
AirAsia berkatmu jarak tak lagi bermakna.
Tunggulah aku istri dan buah hati
Reuni Perak SMP 213 |
Bersama Uminda, Istri, dan anak tercinta |
Tunggulah aku istri dan buah hati
Insyaa Allaah ku
akan segera kembali
tuk pecahkan celengan rindu ini
Kereen nih dpt foto breng dgn pramugari cantik hehehe
ReplyDeleteSaya paksa mereka untuk fotoan bang.. haha
DeleteCuusss halan-halan....
ReplyDeleteAyok kita kemon
DeleteIkutan dong jalan2
ReplyDeleteMonggo mbak
DeleteBoljug nih AirAsia .kapan2 nyoba ahh
ReplyDeleteSecepatnya mbak, usul saya pantau harga tiket jauh2 hari biar dpt murah
DeleteKeren abangku..
ReplyDeleteKerenan side bang
DeleteWahh hal yang sama dg yg saya rasakan pak. Hehe, murah belum tentu murahan. AirAsia memang bisa bikin nyaman..
ReplyDeleteAh serius, emangnya abang sempet pergi kemana pakai air asia?
DeletePaling epic sih nasi padang..... bikin laper....... kl gw selalu pilih nasi lemak kwkkwkw
ReplyDeleteTadinya mw milih nasi lemak mbak, tp takut sakit perut karena masih pagi
DeleteAlhamdulillah udah pernah nyoba n pesen sendiri di web Air Asia, ga seribet yg di bayangkan.Eh nasi padangnya beneran enak loh, gw juga waktu itu pesennya nasi padang π€π
ReplyDeleteAh ikut2an aja kakak ini, he
DeleteUdh lama ga terbang..waktu itu pernah pake air asia dari denpasar ke jakarta, emang ok sih
ReplyDeleteIya, seatnya pun lumayan lega, jadi kita bs duduk nyaman
DeleteWow... Keren kisahx abaang... Air asia jaya slalu...
ReplyDeleteSemoga AirAsia tetap beroperasi di Indonesia
Deleteair asia ternyata bagus yaaa... tulisan ini sangat menginspirasi utk menggunakan air asia
ReplyDeleteTerbaiks menurut sy kak
DeleteDuluuu, pernah ke bali th 2011 dgn AirAsia, awalnya paling takut kalau harus naik pesawat, tapi tyata..landingnya mulus bgts, pilotnya best, kirain kalau murah kayak sopir angkot, ugal ugalan..hahahaha
ReplyDeleteJiahhh, ke bali bukannya sekalian mampir lombok kak, kan deket ituh
DeleteHalaan halaaaannn
ReplyDeleteKombol
Deletewaaaaah gak ngajak-ngajak om ini
ReplyDeletebut, terimakasih infonya dan referensi untuk mencoba Air Asia
Wajib dicoba kak, kan sbentar lagi mw bulan madu.
DeleteKlo mesen tiket bs lewat saya. He
Keren Bang Iqbal...ternyata sama sama alumni 213.
ReplyDeleteTerimakasih kak, kakak juga keren
DeleteJadi pengen naik air Asia...salam alumni bang Iqbal...Erus
ReplyDeleteSalam alumni jg kak
DeleteAlhamdulillah ada air asia.saya juga ada pengalaman wkt itu beli tiket di air asia buat teman saya yg bukan wni,wkt beli saya lupa login dan alamat email untuk issue ticket adalah alamat email kawan saya yg ternyata sedanh tidak bisa diakses,dan hrs buka di australia,hp dia juga hilang sedangkan hrs segera kembali ke bali. Akhirnya pas hari H lgs ke soekarno hatta, rupanya tidak masalah tidak tau kode bookingnya. Pihak crew air asia sangat membantu kawan saya untuk issue ticketnya kembali dan skr dia sudah kembali ke negaranya. Terimakasih air asia
ReplyDeleteTuhkan brarti beneran keren
DeleteMemang keren air asia ini kak
ReplyDeleteKeren banget kak bernama sama
DeleteMga dpt tiket gratis Air Asia lagi..biar celengan rindu om iqbal bisa dipecahin (emangx rindu bisa dicelengin...)heeπ
ReplyDeleteBisa kak mnurut fierza bestari, he
DeleteDari semua postingan di blog Iqbal, kayaknya ini deh yang terniat ditulis. Terniat diikutkan lomba hihihi..eh seriusan, saya suka bacanya.
ReplyDeleteSaya sarankan, ikut lomba aja terus, biar enak kita bacanya.
BTW, Fierza Bestari itu siapa ya? Saya tahunya sih Fiersa Besari. Wkwkwkk
Nah sy slh brarti π
DeleteDua kali dalam sebulan bolak balik LOP - DPS selalu air asia. Aman Nyaman dan Memuaskan.
ReplyDeleteTerbukti dan teruji
DeleteJadi kepingin coba naik airasia nih, mudah- mudahan harga tiketnya selalu stabil. Apalagi pada saat kita beli tiket, ada diskon yang sebesar-besarnya makin mantaaap airasia.
ReplyDeleteAyo kak dicoba
DeleteBaru tau tyg pak. Air Asia yaa.. Goodlah. Mksh ilmunya dan pengalamannyaa. Semoga cepet terpecahkan celengan itu pak��
ReplyDeleteUdh sih pecah kemarin, ini lg nyelengin lagi
DeletePejuang LDR. Untung ada AirAsia
ReplyDeleteiya kak, bruntung banget ada AirAsia
DeleteSetelah terkahir 8tahun lalu terbang dengan AIr Asia, seminggu lalu saya mencoba kembali karena harga Garuda dan Citilink selisih lumayan (bisa buat traktir makan-makan keluarga besar di kampung) dapat promo langsung saya issued tiket PP untuk 3 orang terbang ke Surabaya.
ReplyDeleteAmbil penerbagangan malam, saya pikir bakal ada delay, masyaallah....ternyata just in time! kami sampai di Surabaya lebih awal. Padahal Maskapai yang lain,m Garuda pun saya pernah sampai ketiduran di Makassar Zzzzzzz kalau penerbangan malam.
Balik ke Bali dari SUrabaya juga sama, On time kali ini ga in time, hehehe.
Saya mau bilang, I am feeling better fly with AIr Asia. Harga dan pleyanan okay.
Dari pengalaman saya pelayanan AirAsia emang prima kak
ReplyDeleteCuma di air asia kita bisa dapet cemilan gratis di atas pesawat, yang lain mah pelit wkwkwk :D
ReplyDeleteDari ulasannya aja bagus, ngga salah kalau maskapai ini emang recommended banget sih
ReplyDeletePostingannya sangat menginspirasi sekali dan recommended banget sih buat aku hehehe
ReplyDeletemaskapai yang sangat bagus dan ramah juga pelayananya..
ReplyDeleteKeren bingits, bisa dicoba nih huehehe
ReplyDelete