Suatu hari di Bulan Ramadhan, tepatnya Senin 20 Juni 2017, ada pesan masuk di sebuah
grup sosial media yang saya ikuti, isi pesan tersebut menyatakan bahwa pada
hari Rabu tanggal 22 Juni 2017 akan ada acara Ramadhan Berdzikir yang bertempat di Pulau Lombok-NTB, tepatnya di
Islamic Center Mataram, sebuah acara hasil kerja sama antara Media Nasional Republika dan
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, dimana acara ini termasuk dalam rangkaian
kegiatan selama Bulan Ramadhan dengan tema Pesona
Khazanah Ramadhan (Ramadhandi Lombok 2017).
Hal
yang menarik adalah, acara ini akan dipandu langsung oleh KH. Muhammad Arifin
Ilham yang terkenal dengan majelis dzikirnya. Wow, ini kesempatan langka fikir
saya, entah kapan lagi bisa mengikuti kegiatan serupa, mungkin saja
memang kesempatan itu datang, tapi belum tentu moment tersebut akan hadir di Bulan Ramadhan, bulan dimana semua amal
ibadah dilipatgandakan pahalanya oleh ALLAH SWT.
Namun
di sisi lain, saya sudah terlanjur membuat janji untuk menghadiri acara buka
bersama di sebuah komunitas pada hari yang sama. Hati pun bimbang, yang mana
harus saya hadiri, keduanya sama
pentingnya. Setelah berfikir mendalam, saya putuskan untuk menghadiri buka
bersama saja, sedangkan untuk kegiatan Ramadhan Berdzikir ini saya akan hadir untuk
sekedar mengambil foto kegiatan dimana foto tersebut akan saya ikut sertakan pada
lomba di rangkaian kegiatan yang sama.
Ternyata
takdir berkata lain, entah kenapa sore itu, setelah asik mengambil foto dari
berbagai sudut yang berbeda, niatan semula tersebut ternyata berubah. Saya pun
akhirnya memutuskan untuk mengikuti acara ini bersama masyarakat yang hadir,
dan sejenak melupakan janji saya untuk menghadiri acara buka bersama di tempat
lain setelah sebelumnya mengirim pesan bahwa saya akan telat datang. Tidak lama
berselang setelah saya mengambil posisi duduk, Gubernur Provinsi NTB, Dr. H. M
Zainul Majdi MA atau yang biasa akrab dipanggil TGB memasuki panggung utama, kemudian
disusul oleh KH. Arifin Ilham, sementara di atas panggung tersebut telah
menanti unsur pimpinan yang ada di provinsi ini.
Dalam sambutannya, TGB menyampaikan bahwa kegiatan berzikir bersama memiliki
sejumlah makna, di antaranya adalah untuk merekatkan ukhuwah antar umat Islam, dan
dzikir bersama pada akhir ramadhan ini hendaknya dapat menjadi penyemangat dan
pendorong untuk terus menambah kebaikan. Gubernur juga menegaskan, bahwa dalam
membangun provinsi NTB tidak cukup dengan hanya membangun sarana fisik saja, tetapi
juga bagaimana menjadikan masyarakat NTB kuat dan makmur baik lahir dan batin. Masih
menurut beliau, berdzikir ini adalah
satu jalan untuk memberikan nutrisi kepada batin kita, membuat hati menjadi
tenang. Selain itu dalam sambutannya TGB juga mengapresiasi kehadiran pimpinan
Majelis Ad Dzikra, KH. Arifin Ilham, yang berkenan hadir untuk menghadiri dan
memandu acara dzikir ini.
Acara
utama pun tiba, dzikirpun dimulai, langit sore yang mendung menjadi saksi kedashyatan dzikir bersama
tersebut, masyarakat yang hadir larut dalam suasana sakral. Segala puji
diucapkan, tasbih, tahmid, tahlil dan takbir menggema, do’a-do’a dipanjatkan,
memohon ampunan, rahmat dan ridho dari Tuhan, ALLAH SWT pemilik semesta alam.
Tangis bersahutan ketika diingatkan tentang dosa-dosa yang telah dilakukan.
Laksana
batu yang terpukul tongkat Nabi Musa AS dan memancarkan air, mungkin itulah
yang terjadi saat itu terhadap hati insan yang hadir, hati yang membatu itu
pecah dan keluarlah air yang berwujud airmata. Semoga segala do’a yang
terpanjat dikabulkan oleh ALLAH SWT, dan semua air mata yang tertumpah tidak sia-sia,
dapat membawa kita menjadi insan yang bertakwa, dan semoga dengan berdzikir, akan hilang semua perasaan khawatir. Aamiin Yaa Rabbal’aalamin.
“(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat
ALLAH. Ingatlah, hanya dengan mengingat ALLAH hati menjadi tentram (QS. 13 : 28)”.
”Tulisan ini diikutsertakan dalam
lomba Blog #RamadhanDiLombok 2017 yang diselenggarakan Republika dan Pemerintah
Daerah Nusa Tenggara Barat”.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteWaduuuhh jd nyesel ga datang pas "ramadhan berdzikir" di hubbul wathan....sukses trs ya...terus posting tentang NTB biar nambah pengetahuan kita
ReplyDeleteSabar mbak, lain kali harus datenglah
DeleteSabar mbak, lain kali harus datenglah
DeleteSayang kalo ga diikutin dzikir akbarnya mumoung KH Arifin Ilham lg di lombok..krn kalo ke sentul majelis ad dzikra lmyn ongkos pp nya
ReplyDeleteIya bang, Alhamdulillahi Rabbil'aalamin berkesempatan hadir
DeleteIya bang, Alhamdulillahi Rabbil'aalamin berkesempatan hadir
DeleteZikir penyejuk hati...,,Ditunggu tulisan2 inspiratif lainnya.... 👍
ReplyDeleteTrimakasih mbak
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteZikir penyejuk qalbu. Mantap bang
ReplyDeleteTrimakasih bang 🙏
DeleteSuasananya khidmat sekali itu ya. Gak kebayang kalau ikut dzikir langsung di sana.
ReplyDeleteNangis pasti mbak, saya jamin
DeleteMantappppp.....
ReplyDeleteMantappppp.....
ReplyDeleteMakasih bu 🙏
DeleteTulisannya asyik.Sederhana namun sarat makna,keren. Alhamdulillah NTB bisa berdzikir bareng beliau. Barakallah
ReplyDeleteWa fiikum barakallah 🙏
DeleteSaya sangat setuju dan sependapat, hilangkan kawatir dengan ber dzikir. Hati akan menjadi tentram.
ReplyDeleteAlhamdulillahi Rabbil'aalamin.. trimakasih sudah mampir bang 🙏
DeleteAlhamdulillahi Rabbil'aalamin.. trimakasih sudah mampir bang 🙏
DeleteSemoga Ramadhan 1439 ndak bertepatan dengan ujian sekolah anak-anak.
ReplyDeleteJadi bisa nyisihkan waktu, berbuka atau juga sahur di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center.
Aamiin.