PROLOG
"Berjalanlah walau habis terang, ambil cahaya cinta, kuterangi jalanmu."
Sepenggal lirik ini sayup-sayup terdengar ketika kami memasuki halaman Yayasan Tuna Netra Al Mahsyar yang terletak di Kelurahan Selagalas, Kota Mataram.
Sembari melangkah mata kami tertuju pada sekumpulan mahluk Tuhan, duduk asik menikmati alunan musik dengan lirik lagu yang seperti mewakili kondisi. Sementara di hadapan mereka tiga orang pemuda menunjukkan talenta mereka. Hawa panas akibat sang surya yang sedang menunjukkan karakter aslinya perlahan menghilang, digantikan dengan rasa hangat di hati.
Adalah Iskandar, Husnul Hadi, dan Isma Yuda. Mereka bertiga merupakan tiga pemuda yang memiliki potensi di bidang kesenian (musik), dan melalui Yayasan Al-Mahsyar ini bakat mereka di asah hingga akhirnya dengan talenta tersebut mereka dapat menghidupi diri melalui undangan yang mereka dapatkan untuk perform.
Lepas pertunjukkan, tetiba kami dikejutkan oleh suara indah lantunan suci ayat Al-Qur’an. Sekonyong-konyong kepala pun menoleh, tidak jauh dari kami seorang wanita muda bernama Leni Fitriani unjuk gigi, membaca kitab suci berisi firman-Nya dengan cara tidak biasa, Al-Qur’an braille terletak di hadapannya. Allohu Robbi, tertampar rasanya. Dia yang memiliki keterbatasan mampu melantunkan ayat suci dengan sempurna, kami belum tentu bisa melakukannya.
Setelah menyaksikan dua pertunjukkan yang menggugah, indra perasa kami pun ikut diberikan sentuhan kenikmatan, dengan sajian berupa sate pisang berlapis cokelat dingin, hmmm yummy (masih terbayang nikmatnya). Ini juga merupakan bentuk dari pelatihan yang diberikan kepada mereka, penyandang tuna netra.
Semua yang disajikan tersebut tentu saja tidak dapat dilakukan tanpa adanya usaha BERSAMA, dalam BERKARYA guna menunjukkan hasil yang BERKELANJUTAN
KAMPUNG BERSERI ASTRA SELAGALAS
Kelurahan Selagaalas Kota Mataram merupakan salah satu kelurahan penerima anugerah KBA yang ada di Provinsi NTB. Menerima anugerah pada tahun 2021, Kelurahan ini mendistribusikan bantuan kepada masyarakat dengan berpatokan pada 4 (empat pilar) yang ditentukan oleh Astra yaitu:
• Pilar Pendidikan
• Pilar Lingkungan
• Pilar Kesehatan
• Pilar Ekonomi
Untuk pilar pendidikan sendiri KBA Selagalas memilih Yayasan Tuna Netra Al Mahsyar, dimana program yang diberikan adalah pelatihan tata boga berupa pembuatan pisang celup cokelat seperti yang disajikan ketika kami datang.
Eco brick di SMAN 6 Mataram |
Packaging pupuk kompos oleh siswa/i |
Lain lagi dengan para ibu yang terletak di lingkungan jangkuk selagalas, mereka memaknai pilar ekonomi dengan melakukan usaha produksi hingga pemasaran rengginang. Setelah dibantu oleh pihak KBA terkait izin usaha dan packaging, rengginang usaha mereka mulai merambah seluruh nusantara.
proses penjemuran rengginang |
sumber foto: IG KBA Slagalas |
Ah, alangkah indah dunia bila semua bisa seperti Kampung Berseri Astra. Bergerak Bersama, Berkarya, Berkelanjutan.
#BersamaBerkaryaBerkelanjutan
#BergerakBersamaBerkaryaBerkelanjutan
#KitaSATUIndonesia
Alur cerita yg menarik...good job
ReplyDelete