Hah, tes gula darah! Sontak
hal ini membuat saya takut, resah, dan gelisah. Secara, saya yang manis banget ini pasti gula darahnya tinggi.
Syukurlah hal ini tidak terbukti, bukan tentang manisnya saya, karena itu sudah
pasti, he. Tapi ini tentang kadar gula yang terdapat dalam tubuh saya. Alhamdulillah ternyata masih dalam batas normal. Lalu mengapa saya harus tes
gula darah?
Jadi begini ceritanya
(hening sejenak).
Jauh hari sebelum Ramadhan
tiba, saya mendapatkan kabar dari seseorang, sebut saja namanya Bunsal (bukan
bunga), bahwa Kementerian Kesehatan akan mengadakan kegiatan sosialisasi GERMAS, dan Kementerian Kesehatan RI mengundang komunitas blogger.
Tujuannya apa?
Ya udah jelaslah untuk bantu sosialisasi GERMAS ini melalui tulisan Blogger-blogger kece yang ada di Pulau Lombok. Walhasil, terbitlah rangkaian aksara penuh makna dan bercahaya layaknya surya sinari semesta, he, lebay saya.
Tujuannya apa?
Ya udah jelaslah untuk bantu sosialisasi GERMAS ini melalui tulisan Blogger-blogger kece yang ada di Pulau Lombok. Walhasil, terbitlah rangkaian aksara penuh makna dan bercahaya layaknya surya sinari semesta, he, lebay saya.
Sayangnya, kegiatan yang
sedianya akan dilaksanakan sebelum Bulan Ramadhan itu terpending, karena harus
menyesuaikan dengan jadwal Sekretaris Jenderal
(Sekjen) Kementerian Kesehatan yang rencananya akan menghadiri , dan
akhirnya kegiatan ini dapat terselenggara juga pada Bulan Juli,
Alhamdulillah ya.
Kembali ke pokok
permasalahan.
Saya yakin masyarakat pun
masih asing dengan istilah GERMAS. Jadi, apakah GERMAS itu? Mungkinkah GERMAS adalah Gerakan Mas-mas, yaitu sebuah gerakan yang bertujuan untuk
memaksimalkan mas-mas dalam rangka mendapatkan mbak-mbak? Maaf saya bercanda Pak Sekjen (berasa kenal),
he. Oke, sekarang serius. Awalnya saya salah kaprah mengenai akronim GERMAS ini, saya kira
GERMAS adalah Gerakan Makan Sayur layaknya Gerakan Gemar Makan Ikan atau
Gerakan Tanam Cabai yang dilaksanakan oleh beberapa Kementerian lain. Ternyata
saya masih salah, jadi tolong maafkan saya.
Setelah terlibat langsung
dalam kegiatan ini saya akhirnya faham, bahwa akronim sebenarnya dan sesungguhnya dari GERMAS adalah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, yaitu sebuah tindakan
sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh
komponen bangsa, dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat
untuk meningkatkan kwalitas hidup.
Jum’at, 14 Juli 2017, bertempat di kota Mataram,
kegiatan ini akhirnya terlaksana dengan Tema “Temu Blogger Kesehatan 2017”. Sebelum acara dimulai, setelah
melakukan registrasi, kami dipersilahkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
umum, yang antara lain: tinggi dan berat badan, tekanan darah, gula darah (hal
yang membuat saya deg-degan seperti tersebut di atas), juga konsultasi riwayat
kesehatan pribadi dan keluarga.
Menurut MC ketika membuka
acara, masyarakat Indonesia haruslah CERDIK,
sebuah manajemen yang harus
dilakukan oleh masyarakat dalam rangka mengimplementasikan hidup sehat, CERDIK itu sendiri merupakan akronim dari :
1. Cek kondisi kesehatan secara
berkala.
Ini
bisa dilakukan minimal 1 (satu) tahun sekali, alangkah lebih baiknya bila dapat
dilakukan per 6 (enam) bulan.
2. Enyahkan asap rokok, minuman beralkohol dan narkoba
Menurut
paparan pemateri (dokter siapa mungkin namanya , entahlah saya lupa), di dalam
rokok terkandung 40 macam racun yang membahayakan tubuh. Bayangkan sob,
huuufffhhhh, ngeri gak tuh. Ayo, berhenti merokok! Kalau minuman beralkohol dan narkoba saya yakin semua sudah faham dengan bahayanya 😃
3. Rajin melakukan aktivitas
fisik.
Masih
menurut paparan dokter entahlah saya lupa namanya, untuk menjaga kebugaran,
idealnya dalam sehari kita harus melakukan aktifitas fisik (berolahraga) selama
minimal 30 menit.
4. Diet Sehat dengan kalori
seimbang.
Bukan
diet asal diet ya,tapi lebih kepada menjaga pola makan, jangan bawa’annya
nguyah terus, he.
5. Istirahat yang cukup.
Selain
jumlah jam istirahat yang terpenuhi, istirahat yang cukup bukan berarti yang
penting tidur loh ya, tapi gunakan waktu sesuai qodratnya, karena sesungguhnya
siang diperuntukkan untuk bekerja dan malam untuk istirahat, jadi jangan
dibalik. Kecuali kalau dalam keadaan kepepet kejer deadline macam tulisan ini dibuat, he.
6. Kelola Stress.
Hidup
emang rumit, jadi jangan dibawa ribet, take
it easy kata orang Ciamis, he. Usaha maksimal untuk setiap langkah,dan
Tawakkal terhadap hasil yang di berikan Allah SWT (sok bijak saya). Atau ada
cara gampang dan kekinian untuk kelola stress ini, BANYAKIN PIKNIK, masih
gak mempan juga, berarti ada yang salah dengan diri kita, hehe.
Jadi
kira-kira fahamkan bagaimana memenej biar kita dapat hidup sehat, gampangkan?
Selepas siang, acara kembali
di lanjutkan dengan menghadirkan 3 (tiga) pejabat Kementerian Kesehatan yaitu,
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat yang menyampaikan laporan
kegiatan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB yang mengutarakan tentang paparan
implementasi GERMAS di Provinsi NTB, dan terakhir adalah arahan dari Sekretaris
Jenderal Kementerian Kesehatan RI tentang merubah mindset agar kita dapat tetap hidup sehat.
Karena ini tentang blogger
kesehatan, sessi terakhir di isi dengan materi menulis kreatif, pemateri
professional yang entah siapa pula namanya (mohon maafkan saya lupa lagi, he).
Di moderator oleh mbak Wardah (Blogger Jakarta), yang bersangkutan memberikan trik-trik
bagaimana agar kita dapat mengatur penggunaan kata dan kalimat agar tulisan
dapat diminati, tidak membosankan, intinya menjadi keren bin topmarkotop.
Setiap pertemuan ada
perpisahan, itu pasti. Finally acara
harus selesai dan kami harus berpisah, dengan tekad bulat untuk membantu
Kementerian Kesehatan melakukan sosialisasi GERMAS kapanpun dan dimanapun.
Semoga terwujudnya masyarakat Indonesia yang sehat, gemah
ripah loh jinawi, Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghofur dapat segera
terwujud. Aamiin Yaa Rabb.
”JAGA SEHATMU SEBELUM DATANG SAKITMU”
Pas sekali. Jaga sehatmu sebelum datang sakitmu.
ReplyDeletePas Mantab
Deleteheran atau saya yang nggak gaul ya, rasanya dunia blogger diluar jawa mah dirangkul banget oleh dinas-dinas yang berkepentingan pada para blogger deh, saya yang tinggal cuman sepelemparan batu dengan kota Bandung kota besar pisan kok ya nggak pernah dapet undangan kegitu itu deh.....ngiritragis deh jadinya
ReplyDeletePoin cerdik ini lo sungguh luar biasa penjabarnnya. Saya biasa kena stres, maklumlah masih muda., atau mungkin karena saya tergolong kesulitan untuk mendapatkan mbak-mbak ayu. :D
ReplyDeletePaparannya Mba wardah mungkin harus ditulis kembali di blog mas.. He. Jadi ilmu banget ini. Saya tunggu ya
ReplyDeleteSalut untuk pihak-pihak yang sudah mengabdi, tetap semangat!
ReplyDeleteSalut untuk pihak-pihak yang sudah mengabdi, tetap semangat!
ReplyDelete